Beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam pendidikan karakter di lingkungan masyarakat, yang mencakup;
1. Pengondisian
dilingkungan masyarakat
2. Sarana-sarana
pendidikan karakter dilingkungan masyarakat
3. Keteladanan
pemimpin,tokoh agama dan tokoh masyarakat.
1. Pengondisian
di lingkungan masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan pendidikan
yang lebih luas turut berperan dalam terselenggaranya proses pendidikan
karakter. Setiap individu sebagai anggota dari masyarakat tersebut harus
bertanggung jawab dalam menciptakan
suasana yang nyaman dan mendukung tumbuh kembangnya karakter individu
dimasyarakat.
Oleh karena itu orang tua di lingkungan keluarga
dituntut agar dapat memilih lingkungan yang mendukung pendidikan karakter
anak-anak mereka dan menghindari kondisi lingkungan masyarakat yang buruk.
Sebab, ketika anak berada di lingkungan masyarakat yang kurang baik,akan dampak
buruk pada perkembangan kepribadian atau karakter anak tersebut. Begitu juga
sekolah atau madrasah sebagai lingkungan pendidikan formal bagi seorang anak
,perlu memilih lingkungan yang mendukung dari masyarakat setempat dan
memungkinkan terselenggaranya pendidikan tersebut. Dengan demikian , lingkungan
masyarakat telah memberikan kontribusi positif bagi pendidikan yang ada di
sekitarnya.
Mengingat pentingnya peranan lingkungan
masyarakat sebagai salah satu diantara pusat pendidikan karakter ,setiap
individu yang menjadianggota masyarakat harus menciptakan suasana yang nyaman
demi keberlangsungan proses pendidikan karakter yang terjadi didalamnya.
Di Indonesia dikenal adanya konsep pendidikan
berbasis masyarakat sebagai upaya untuk memperdayakan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan. Meskipun konsep ini lebih sering dikaitkan dengan
penyelenggaraan lembaga pendidikan formal(sekolah),dengan konsep ini
menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan serta keberadaanya sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan pendidikan di lingkunagan pendidikan formal.
2. Sarana-sarana
pendidikan karakter di lingkungan
masyarakat
Berikut adalah sarana-sarana pendidikan
karakter di lingkungan masyarakta:
a.
Tempat-tempat ibadah
Tempat
ibadah atau rumah ibadah adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama
untuk beribadah menurut ajaran agama mereka masing-masing , seperti masjid bagi
umat islam,gereja bagi umat Kristen. Maka dalam hal ini fungsi tempat ibadah
semestinya tidak hanya dibatasi pada tempat melaksanakannya ibadah saja tetapi
juga tempat menggelar diskusi , menggelar ceramah-ceramah dan lain-lain. Dengan
demikian tempat-tempat ibadah dapat menjadi pusat penyemaian nilai-nilai
karakter masing-masing individu di masyarakat.
b. Perpustakaan
daerah
Pengetahuan
seseorang tentang nilai-nilai apakah itu tentang nilai baik dan buruk,dalam hal
ini dapat diperoleh dari mengonsumsi dan membaca buku-buku di perpustakaan.
Namun demikian , menumbuhkan minat baca tidaklah mudah dan banyak
perpustakaan-perpustakaaan yang sepi pengunjung. Perpustakaan dikatakan sebagai
sumber belajar yang sangat penting dan keberadaanya sangat dibutuhkan termasuk
dalam membantu tersemainya nilai-nilai karakter.
Berikut ini faktor-faktor yang menentukan;
pertama , pendidikan sejak usia dini di dalam lingkungan keluarga. Budaya membaca tentu tidak datang dengan
sendirinya , pembiasan sejak masih anak-anak jauh lebih baik. Dalam hal ini ,
lingkungan keluarga sangat berperan dalam “membentuk” kebiasaan anak untuk
membaca. Upaya yang bisa dilakukan oleh perpustakaan daerah adalah dengan
melakukan sosialisasi , misalnya , mengadakan event-event
tertentu secara berkala. Didalamnya dilakukan sosialisasi dan promosi
pengembangan budaya membaca tulis dilingkungan keluarga. Kedua, lingkungan yang mengapresiasi , jujur
kita akui kadang malu untuk membaca di dalam angkutan umum, di pos kampling atau ditempat
umum lainya. Peran perpustakaan daerah dalam hal ini adalah mengajak seluruh
komponen masyarakat untuk melakukan hal demikian. Ketiga, peran perpustakaan
sekolah ,antara perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah idelnya terjadi
saling berkomunikasi dan koordinasi. Perpustakaan sekolah hendaknya bisa
mereferensi perpustakaan daerah, dalam hal ini jika dalam perpustakaan sekolah
tersebut minim koleksi literaturnya, bahkan sekolah yang belum memiliki
perpustakaan sama sekali bisa memanfaatkan keberadaan perpustakaan daerah
sebagai referensi bagi murid-muridnya membutuhkan.
Keempat,
payung kebijakan pemerintah daerah. Misalnya , kebijakan tentang kegiatan
penyuluhan berbasis perpustakaan. Perpustakaan dalam hal ini , bisa mengambil
peran dengan menyediakan literature-literatur yang relevan dengan materi
penyuluhan yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Penyuluhan juga hendaknya
mereferensikan perpustakaan daerah kepada masyarakat agar selepas dari
penyuluhan diberikan masyarakat tetap bisa mengakses ilmu yang diberikan atau
bahkan memperkaya sendiri ilmu yang sudah didapat didalam penyuluhan.
c. Organisasi
sosial kemasyarakatan
Fungsi organisasi
kemasyarakatan,yaitu menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang
ditujukan untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan masyarakat. Organisasi
sosial kemasyarakat ini berperan sebagai mediator antara kepentingan dan
program pemerintah di satu pihak dengan kebutuhan masyarakat di pihak lain.
Selain itu, organisasi sosial kemasyarakat dapat menjadi wahana dan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial di masyarakat.
Bagi
seseorang yang terlibat aktif di kepengurusan,keberadaan organisasi sosial
kemasyarakatan, dapat memilih potensi kepemimpinan mereka, kemauan bekerja
sama, mandiri dan bertanggung jawab, adanya rasa kepedulian sosial serta
potensi-potensi lainnya yang amat dekat dengan tujuan pendidikan karakter.
d. Kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan
Kegiatan-kegiatan
masyarakat yang dirasa positif dalam hal ini perlu dipertahankan seperti
perayaan Hari Kebangkitan Nasional dan
lain-lain yang dapat dirangkaikan dengan kegiatan-kegiatan seperti upacara
bendera atau kegiatan –kegiatan perlombaan. Tradisi positif keagamaan di
masyarakat seperti tahlilan dan lain-lain juga tidak ada salahnya untuk
dipertahankan. Melalui kegiatan-kegiatan masyarakat seperti telah disebutkan,
masyarakat dapat berkumpul dan menjalin interaksi positif dengan sesamanya.
e. Media
massa
Media massa hendaknya dapat menyajikan
materi-materi yang bukan hanya sekedar hiburan bagi masyarakat atau pun sekedar
meraup keuntungan, melainkan juga mempertimbangkan aspek pendidikan bagi
masyarakat. Bahkan dapat dikatakan, media massa dapat memainkan peran besar
dalam pendidikan nonformal dan informal,yaitu dalam transfer informasi tentang
materi pendidikan. Media massa harus mampu memberikan informasi yang sangat
kaya, up to date bahkan kualitas informasina pun sangat baik dan tinggi serta
dapat didesiminasikan yang memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat
terutama dalam perbaikan martabat manusia.
3. Keteladanan
pemimpin,Tokoh agama, dan Tokoh masyarakat
Dalam mendukung dan
membangun karakter individu-individu di lingkungan masyarakat,keteladanan
pemimpin, tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi suatu hal yang penting.
Namun yang terjadi krisis keteladanan justru yang sedang dipertontonkan oleh
pemimpin-pemimpin kita. Saat ini, sangat sedikit dijumpai tokoh yang bisa
menjadi panutan dan teladan kita. Hal ini senyatanya jauh lebih mengkhawatirkan
dari pada krisis energy, krisis lingkungan dan lain-lain akan semakin parah.
Dapatlah kita dikatakan bahwa keteladanan saai ini menjadi barang langka dan
mahal. Keteladanan lebih mengdepan menjadi “simbol”. Orang –orang lebih senang
mengucapkan daripada mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
chat here