1. Apakah ini Venture pertama Anda?
Jikalau Anda
sudah pernah berhasil dalam membangun suatu venture bersama investor dan
menghasilkan banyak uang, Anda mungkin hanya perlu menghubungi salah satu
investor untuk menjelaskan ide baru Anda dan bagaimana ide ini nantinya akan
mendatangkan uang yang lebih banyak lagi untuknya. Dan Anda dapat melewatkan
hal nomor 2 di bawah. Kenyataannya, venture kedua justru seringkali gagal
karena kesombongan.
Namun, jika
venture pertama Anda gagal, Anda akan mempertimbangkan kembali apakah usaha
tersebut patut dicoba kembali dan ya, Anda telah sering mendengar cerita
mengenai orang-orang yang telah berusaha dan gagal berkali-kali sebelum
akhirnya mereka berhasil. Anda cenderung akan melewatkan cerita orang-orang
yang telah mencoba berkali-kali dan tidak pernah mencapai kesuksesan.
Dengan kata
lain, apakah benar Anda seorang Entrepreneur?
2. Apakah
benar Anda seorang Entrepreneur?
Banyak
sekali daftar di luar sana untuk mengecek kebenaran hal ini namun sesungguhnya
ini merupakan ujian terhadap keberanian Anda.
·
Tahap akhir menuju kesuksesan Anda, ketika semuanya
kelihatan mudah namun
sesungguhnya tidak. Ketika Anda memasuki tahap ini, Anda akan memperoleh banyak
uang tetapi tahap selanjutnyalah yang akan sangat menguji Anda. Apakah anda
siap menghadapinya atau malahan Anda mengira tahap kesuksesan ini bertahan
selamanya? Perhatikan hal nomor 7 di bawah “Memulai suatu perusahaan itu sulit
dan tidak pasti.”
·
Masa-masa sulit ketika Anda tidak memiliki pekerjaan. Hal inilah yang memaksa munculnya
kewirausahaan (entrepreneurship) karena sekalipun venture itu gagal, ia akan
membuat resume Anda kelihatan lebih baik daripada kosong sama sekali.
Perhatikan hal nomor 9 dibawah “Akankah Anda menolak pekerjaan dengan gaji
tinggi demi melakukan hal ini?” Jika jawabannya tidak, maka sudah jelas kemana
Anda akan melangkah. Jika jawaban Anda adalah sebaliknya, maka perlakukan
periode sulit ini sebagai pembelajaran dan sekaligus untuk mengisi bagian
kosong dari resume Anda. Bisa jadi Anda beruntung dalam membawa perubahan
setelah menolak pekerjaan yang sangat Anda inginkan untuk melakukan hal ini.
Namun jangan berharap banyak pada keberuntungan karena keberuntungan itu
berubah-ubah.
3. Apakah
Venture ini melibatkan hal yang benar-benar Anda pahami?
Bisakah Anda
menjawab pertanyaan dari semua orang tanpa catatan di tangan Anda? Apakah orang
lain menanyakan pendapat Anda mengenai hal ini? Banyak orang berbicara mengenai
passion. Ya, Anda perlu memperhatikan hal tersebut, namun pemahaman,
pengetahuan, dan keahlian-lah yang akan membawa Anda melewati berbagai proses
ketika passion itu melemah.
4. Apakah
Ibu Anda memahami value proposition Anda?
Tentulah Ibu
Anda menginginkan anaknya sukses, tetapi Anda tidak dapat hanya mengandalkan
Ibu Anda berkata,”Iya sayang, itu kedengarannya hebat. Aku yakin kamu bisa
melakukannya.” Namun apakah Ibu Anda dapat sungguh-sungguh memahaminya?
Dapatkah ia menjelaskan venture Anda kepada teman-temannya? Ini bisa menjadi
ujian bagi Anda untuk menghindari pemikiran yang melenceng mengenai ide Anda.
Pastikan semua orang memahaminya seperti Anda.
5. Dapatkah
Anda melihat gelombang (wave) yang benar?
Setiap
venture memerlukan gelombang yang benar agar berhasil. Banyak sekali tantangan
yang harus anda hadapi untuk menuju kesuksesan startup Anda. Anda perlu
menemukan suatu tren yang dapat menjadi teman Anda untuk melawan pemain lama.
Hal ini mungkin kelihatannya bertentangan dengan hal nomor 3 dimana ditekankan
pada akal sehat. Namun keduanya dapat dilakukan bersamaan. Salah satu contoh
tren adalah pergerakan dari periklanan secara offline menuju online. Penting
bagi Anda untuk dapat menjelaskan bagaimana Anda memperoleh perhatian besar
dari audiens dengan usaha dan biaya yang rendah tersebut tapi tetap dapat
memberikan hasil atau profit yang besar.
Ada
gelombang yang besar dan ada gelombang yang kecil. Gelombang yang besar sudah
sangat jelas dan mungkin semua orang telah menemukannya. Maka inilah saatnya
Anda menemukan gelombang yang lebih kecil dari gelombang besar yang sudah ada.
Dapatkah
Anda menjelaskan gelombang yang kecil dan besar dalam waktu 30 detik?
6. Apa yang
ingin dicapai Startup Anda ketika bertumbuh?
Apakah Anda
menginginkan bisnis yang bergerak di bidang lifestyle? Atau usaha yang
bertumbuh cepat sehingga Anda dapat menjualnya dalam kurun waktu dua tahun?
Atau Anda malah ingin membangun sebuah perusahaan besar dan menemukan diri Anda
di cover majalah Fortune?
Jujurlah
pada diri Anda, kepada investor dan partner Anda.
Bayangkan
kesuksesan Anda, seperti apa yang Anda inginkan? Apakah Anda hanya bekerja
empat jam per minggunya, sementara karyawan dan website Anda menjalankan
bagiannya mengalirkan dana untuk memenuhi hidup Anda yang fun. Apakah Anda baru
saja mencapai suatu kesepakatan penjualan venture Anda kepada perusahaan XYZ
MegaCorp dan memperoleh uang banyak. Ataukah Anda adalah seorang CEO yang
memegang saham terbesar dari suatu perusahaan yang apabila sedikit saja
kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat menghancurkan seluruh usaha Anda
sepanjang dekade ini dan mencintai setiap menitnya.
7. Memulai
suatu perusahaan itu sulit dan tidak pasti
Tingkat
kegagalan untuk venture yang didanai oleh keuangan sendiri adalah 90% dan
tingkat kegagalan venture yang didanai oleh pihak luar adalah 33%. Maka dari
itu pendanaan dari Venture Capital (VC) patut dirayakan. Memang kemungkinannya
sangat kecil untuk memperoleh dana dari Venture Capital bagi entrepreneur yang
baru pertama kali membangun venture. Jadi, kesempatan untuk pertama kali
memulai startup itu sangatlah sulit, bahkan mungkin bermain rolet di Vegas
masih lebih menguntungkan.
Bagi
perusahaan yang berhasil, mereka pasti telah melewati masa-masa dengan perut
bergejolak, waktu-waktu yang membuat stress, yang jauh lebih lama dari yang
dapat dipikirkan orang-orang. Jangan pernah percaya kalau ada entrepreneur yang
membuatnya terdengar mudah karena mereka sesungguhnya telah lupa rasanya
melewati masa-masa itu.
8. Bekerja
dengan partner atau bekerja sendiri?
Tidak ada
jawaban benar atau salah untuk pertanyaan ini. Hal ini bergantung pada diri
Anda sendiri, tipe entrepreneur yang bagaimanakah Anda? Bekerja dengan partner
berarti pembagian keuntungan 50/50, sama. Bukan 49/51 atau pembagian persentase
lainnya.
Kesepakatan
pembelian atau penjualan dalam perjanjian dengan partner juga hal yang penting
untuk pencegahan yang bijak karena semua orang bisa berubah. Kebutuhan dan
motivasi setiap orang akan berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin Anda yang
nantinya ingin keluar dari partnership dan memulai startup lain. Atau Anda ingin
membeli bagian partner Anda. Semua kemungkinan dapat terjadi dan perjanjian
yang dilakukan seharusnya saling menguntungkan.
9. Akankah
Anda menolak pekerjaan dengan gaji tinggi demi melakukan hal ini?
Benarkah?
Seberapa tinggikah gaji tersebut sampai membuat Anda tidak akan menolaknya.
10. Dapatkah
Anda memperoleh keuangan yang cukup?
Tingkat
kegagalan untuk venture yang didanai oleh keuangan sendiri adalah 90%
(perhatikan hal nomor 7). Anda mungkin tidak memerlukan dana yang besar, cukup
dana yang sesuai untuk jenis startup yang Anda bangun (perhatikan hal nomor 6).
Satu poin
terakhir : apakah Anda mengetahui paling sedikit satu orang investor yang
memiliki dana sebesar itu dan menginvestasikan uangnya untuk venture yang
sejenis? Ataukah Anda mengenal seseorang yang mengenal baik investor semacam
itu. Jika jawabannya tidak, maka kemungkinan untuk memperoleh dana akan semakin
sulit.
Tekad,
kepandaian, dan kerja keras bisa mengalahkan tantangan atau kesulitan tersebut.
Namun lebih baik lagi apabila Anda memperhitungkan kesulitan-kesulitan tersebut
sebelum memulai.
thanks sudah berkunjung
sippp
BalasHapus